PARENTING:
CARA BIJAK MENYIKAPI ANAK YANG SUKA BEMAIN
Sama halnya seorang suami
butuh bekerjan untuk menafkahi keluarganya dan seorang ibu butuh keahlian
memasak untuk memasakkan suami dan anaknya. Bermain bagi seorang anak adalah
suatu kebutuhan. Semua akan berjalan harmonis jika kebutuhannya terpenuhi.
Dengan bermain anak bebas mengekspresikan segala potensi yang ada dalam dirinya
dan menyalurkan semua energinya sehingga bisa tertawa lepas. Bahkan menurut Sylva, Bruner dan
Paul menyatakan bahwa dalam bermain prosesnya lebih penting dari pada hasil
akhirnya, karena tidak terikat dengan tujuan yang ketat.
Agar anak mendapatkan esensi dari bermain, tidaklah mesti
menggunakan alat-alat bermain yang mahal seperti halnya mobil-mobilan remote control, game playstation, ataupun gadget.
Bermain benteng (jaga) dan kejar-kejaran merupakan salah satu permainan yang dapat
merangsang anak menjadi aktif dan mengajarkan anak untuk bersosialisasi dan
berkompetisi yang mampu mengembangkan kecerdasan emosionalnya.
Alat-alat bermain yang mahal yang biasa digunakan oleh
anak-anak perkotaan (golongan menengah ke atas) juga tidak semuanya memiliki
sisi edukatif. Bahkan akan membawa pengaruh negatif jika tanpa disertai
bimbingan orang tua.
Kecenderungan orang tua membelikan anaknya permainan yang
mahal ketimbang membuatkan permainan tradisional bukanlah sesuatu hal yang
salah. Asalkan permainan tersebut mampu menumbuhkan kreativitas, rasa sosial,
dan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki anak dengan baik.
Peran orang tua bukanlah hanya untuk menyediakan permainan
untuk anaknya. Tetapi juga harus membimbing dalam penggunaannya. Contohnya seperti
penggunaan gadget yang begitu mudah
mengakses berbagai macam game online,
orang tua harus menjelaskan kepada sang anak nilai-nilai yang harus di ambil
dari permainan itu agar anak tidak mengartikan sendiri sesuka hati.
Begitupun juga bila orang tua ingin mengarahkan anaknya agar
menggunakan benda-benda disekitarnya sebagai alat bermain. Penting kiranya
orang tua menjelaskan benda-benda yang tersedia di alam ataupun barang bekas
dapat digunakan sebagai alat bermain, seperti daun kelapa sebagai kincir angin,
batu kerikil untuk bermain batu-lontar, ataupun kardus untuk mobil-mobilan dan
pesawat terbang.
Sebatik, 26 Mei
2016
Shalipp Sanri
Geolfano, S.Pd
Tidak ada komentar:
Posting Komentar