Minggu, 22 Mei 2016

GURU KONSULTAN UNTUK TAPAL BATAS

GURU KONSULTAN UNTUK TAPAL BATAS
Dok. Pribadi: Penanda tanganan MoU Makmal Pendidikan dan Sekolah Tapal Batas di saksikan oleh Ketua Depag. Nunukan, Camat Sebatik Tengah dan Kapolsek Sebatik Tengah


Kamis, 11/2/2016 Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa melalui Makmal Pendidikan menggelar launching program pendampingan Sekolah Cerdas Literasi Indonesia di Sekolah Tapal Batas MI. Darul Furqon tepatnya di Desa Sungai Limau,
Bersamaan dengan launching di Sekolah Tapal Batas, program ini juga dilaksanakan di sepuluh titik di seluruh Indonesia yaitu; Polewali Mandar, Kepulauan Meranti, Musi Rawas Utara, Kapuas Hulu, Banten, Jakarta, Tasikmalaya, Cianjur dan Manggarai Barat NTT. Untuk mendukung kegiatan ini, ada 19 orang relawan yang diturunkan oleh Makmal Pendidikan ke sepuluh titik tersebut. Relawan-relawan tersebut berasal dari lulusan fresh graduate yang diseleksi dari seluruh Universitas yang ada di Indonesia. Untuk mendapatkan ilmu terkait sekolah literasi dan pendampingan sekolah, para relawan dibina selama 3 bulan di kampus Sekolah Guru Indonesia. Selanjutnya para relawan ini ditempatkan di daerah marginal selama setahun. Dua relawan yang ditempatkan di sekolah tapal batas adalah Achmad Salido dan Shalipp Sanri Geolfano.
Program Sekolah Literasi Indonesia yang digagas Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa secara umum berfokus pada pendampingan sekolah yang  memiliki dua lingkup pengembangan yaitu Sistem Instruksional dan Budaya Sekolah. Sistem Instruksional berbicara tentang kemampuan kepala sekolah mengembangkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik. Sedangkan budaya sekolah berbicara tentang kemampuan kepala sekolah melakukan perbaikan manajemen sekolah. Program Sekolah Literasi Indonesia memiliki kekhasan dengan menyasar pada tiga hal. Kelas literasi terpadu untuk siswa menjadi sasaran yang pertama dengan muatan program ceruk ilmu atau gemari baca, literasi karakter dan jurnalis cilik. Berikutnya adalah kelas literasi terpadu untuk guru dengan hasil yang diharapkan adalah kronik guru, kelas trainer dan learning community berbasis literasi. Sedangkan sasaran ketiga adalah untuk orang tua siswa yang menitikberatkan pada parenting berbasis literasi” ungkap Abdul Kodir selaku  pendamping Guru Konsultan dari Makmal Pendidikan dalam sambutannya.
Dok. Pribadi. : Penyerahan cindera mata

Lebih lanjut, dikatakan Abdul Kodir bahwa “Program Sekolah Literasi Indonesia memiliki tujuan untuk mengembangkan kemandirian sekolah pada 6 jenis keunggulan. Keunggulan yang dimaksud adalah kecakapan literasi, efektifitas pembelajaran, kepemimpinan instruksional, lingkungan belajar yang kondusif, pembentukan karakter/akhlak dan efektifitas manajerial.
Hadir dalam kegiatan Launching sekaligus memberikan sambutannya, bapak Harman selaku Camat Sebatik Tengah. Dalam sambutannya dia mengungkapkan bahwa, “di daerah perbatasan saat ini, sarananya masih terbatas namun ini bukan berarti akan membatasi ide-ide anak-anak untuk sekolah. Beliau mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa yang telah setia mendampingi sekolah di sebatik selama 3 tahun berturut-turut. Lebih lanjut dalam sambutannya, memberi arahan kepada para guru untuk lebih aktif dalam mengikuti seluruh program yang akan diselenggarakan oleh Guru Konsultan dari makmal Pendidikan. Sebab untuk mencetak generasi-generasi bangsa yang bagus, harus memiliki cetakan yang bagus pula. Selain itu, beliau juga meminta kepada para orang tua siswa untuk mendukung sepenuhnya pendidikan anak. Jangan menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Karena waktu terbanyak anak berada dalam lingkungan keluarga”.
Hadir juga dalam acara launching, Kemenag. Kabupaten Nunukan. Beliau berpesan agar sekolah Madrasah Ibtidaiyah Tapal Batas Darul Forqon memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan sekolah-sekolah lain. Sedangkan Ibu Suraidah selaku Kepala Sekolah MI Tapal Batas Darul Furqon, mengungkapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa. Sebab, dalam pendirian sekolah tapal batas, Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa telah banyak memberi bantuan. Beliau mengharapkan agar pendampingan yang diberikan tetap berlanjut, hingga MI Tapal Batas benar-benar bisa menjadi sekolah model percontohan yang ada di Kecamatan Sebatik Tengah.
Foto bersama pasca MoU

Dalam rangkaian acara tersebut dilakukan pula penandatanganan MoU antara sekolah dan Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa untuk program pendampingan selama setahun. Semoga dengan adanya program pendampingan ini sekolah tapal batas dapat menjadi sekolah berkualitas kedepannya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar