GURU KONSULTAN UNTUK TAPAL BATAS
Dok. Pribadi: Penanda tanganan MoU Makmal Pendidikan dan Sekolah Tapal Batas di saksikan oleh Ketua Depag. Nunukan, Camat Sebatik Tengah dan Kapolsek Sebatik Tengah |
Kamis, 11/2/2016 Yayasan
Pendidikan Dompet Dhuafa melalui Makmal Pendidikan menggelar launching program
pendampingan Sekolah Cerdas Literasi Indonesia di Sekolah Tapal Batas MI. Darul
Furqon tepatnya di Desa Sungai Limau,
Bersamaan dengan launching di Sekolah Tapal Batas, program ini juga dilaksanakan
di sepuluh titik di seluruh Indonesia yaitu; Polewali Mandar, Kepulauan Meranti, Musi Rawas Utara,
Kapuas Hulu, Banten, Jakarta, Tasikmalaya, Cianjur dan Manggarai Barat NTT. Untuk mendukung
kegiatan ini, ada 19 orang relawan yang diturunkan oleh Makmal Pendidikan ke
sepuluh titik tersebut. Relawan-relawan tersebut berasal dari lulusan fresh graduate yang diseleksi dari
seluruh Universitas yang ada di Indonesia. Untuk mendapatkan ilmu terkait
sekolah literasi dan pendampingan sekolah, para relawan dibina selama 3 bulan
di kampus Sekolah Guru Indonesia. Selanjutnya para relawan ini ditempatkan di
daerah marginal selama setahun. Dua relawan yang ditempatkan di sekolah tapal
batas adalah Achmad Salido dan Shalipp Sanri Geolfano.
“Program Sekolah Literasi
Indonesia yang digagas Makmal Pendidikan Dompet Dhuafa secara umum berfokus pada pendampingan sekolah yang memiliki dua
lingkup
pengembangan yaitu Sistem Instruksional
dan Budaya Sekolah. Sistem Instruksional berbicara tentang kemampuan kepala
sekolah mengembangkan profesionalisme guru sebagai tenaga pendidik. Sedangkan
budaya sekolah berbicara tentang kemampuan kepala sekolah melakukan perbaikan
manajemen sekolah. Program Sekolah Literasi Indonesia memiliki kekhasan dengan menyasar pada tiga hal. Kelas
literasi terpadu untuk siswa menjadi sasaran yang pertama
dengan muatan program ceruk ilmu atau gemari baca, literasi karakter dan
jurnalis cilik. Berikutnya adalah kelas literasi terpadu untuk guru dengan hasil yang diharapkan adalah kronik guru, kelas
trainer dan learning community berbasis literasi. Sedangkan sasaran ketiga adalah untuk orang tua siswa yang menitikberatkan pada parenting berbasis
literasi”
ungkap Abdul Kodir selaku pendamping
Guru Konsultan dari Makmal Pendidikan dalam sambutannya.
Dok. Pribadi. : Penyerahan cindera mata |
Lebih lanjut, dikatakan Abdul Kodir bahwa “Program Sekolah Literasi Indonesia memiliki tujuan
untuk mengembangkan kemandirian sekolah pada 6 jenis keunggulan. Keunggulan
yang dimaksud adalah kecakapan literasi, efektifitas pembelajaran, kepemimpinan
instruksional, lingkungan belajar yang kondusif, pembentukan karakter/akhlak
dan efektifitas manajerial.
Hadir dalam kegiatan Launching sekaligus memberikan sambutannya, bapak
Harman selaku Camat Sebatik Tengah. Dalam sambutannya dia mengungkapkan bahwa,
“di daerah perbatasan saat ini, sarananya masih terbatas namun ini bukan
berarti akan membatasi ide-ide anak-anak untuk sekolah. Beliau mengungkapkan
rasa terima kasihnya kepada Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa yang telah setia
mendampingi sekolah di sebatik selama 3 tahun berturut-turut. Lebih lanjut
dalam sambutannya, memberi arahan kepada para guru untuk lebih aktif dalam
mengikuti seluruh program yang akan diselenggarakan oleh Guru Konsultan dari
makmal Pendidikan. Sebab untuk mencetak generasi-generasi bangsa yang bagus,
harus memiliki cetakan yang bagus pula. Selain itu, beliau juga meminta kepada
para orang tua siswa untuk mendukung sepenuhnya pendidikan anak. Jangan
menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Karena waktu terbanyak anak berada dalam
lingkungan keluarga”.
Hadir juga dalam acara launching, Kemenag. Kabupaten Nunukan. Beliau
berpesan agar sekolah Madrasah Ibtidaiyah Tapal Batas Darul Forqon memiliki
ciri khas tersendiri yang berbeda dengan sekolah-sekolah lain. Sedangkan Ibu
Suraidah selaku Kepala Sekolah MI Tapal Batas Darul Furqon, mengungkapkan rasa
terima kasih sebesar-besarnya kepada Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa. Sebab,
dalam pendirian sekolah tapal batas, Yayasan Pendidikan Dompet Dhuafa telah
banyak memberi bantuan. Beliau mengharapkan agar pendampingan yang diberikan
tetap berlanjut, hingga MI Tapal Batas benar-benar bisa menjadi sekolah model
percontohan yang ada di Kecamatan Sebatik Tengah.
Foto bersama pasca MoU |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar