Sabtu, 30 April 2016

Maman: Ayah, Biarkan Adikku Tetap Sekolah

Maman: Ayah, Biarkan Adikku Tetap Sekolah

Hari sudah semakin sore, matahari yang jingga pun mulai terbenam di negeri seberang. Kegelapan mulai menyusup, menutupi pepohonan sawit dan pisang di Sekolah Tapal Batas (STB).

Sudah sesore ini, Rudi (siswa PAUD) dan Maman (siswa kelas I MI), dua orang bersaudara yang sama-sama sekolah di STB belumlah datang. Mestinya ayahnya sudah mengantar mereka berdua semenjak ahad sore atau pagi tadi. Senin sampai sabtu Maman dan Rudi tinggal di STB karena rumah mereka yang sangat jauh. Butuh berjam-jam menggunakan motor untuk bisa samoai sekolah.

Pelajaran di hari senin pun mereka tak ikuti. Ummi (sebutan untuk guru di STB) mulai merasa risau. Tak lama berselang saat aku juga mulai merisaukan mereka, tiba-tiba mereka turun dari motor ayahnya. Tak banyak kata yang diucapkan sang ayah kecuali menjawab beberapa pertanyaan dari Ummi Suraidah perihal perlengkapan sekolah Maman dan Rudi. Maman dan Rudi pun masih terlihat malu-malu. Ekspresi mereka begitu jauh berbeda di banding saat pertama aku berkenalann di malam pertama aku tiba.

Setelah menjawab pertanyaan dari ummi, ayah mereka pun pulang tanpa ada kata-kata. Rudi si bungsu menangis kuat karena tak mau di tinggal oleh ayahnya. Berlari mengerjar motor ayahnya yang laju menuruni jalan berkerikil. Kami mendengar jelas suara Rudi dari teras STB.

Maman, sang abang juga berlari menyusul adiknya. Aku pun mengikutinya. Baru kusadari ternyata maman juga ikut menangis. Hanya saja coba di sembunyikannya di balik helaan napasnya yang kepayahan agar tak terlihat olehku. Maman tak ingin terlihat cengeng di hadapan adiknya, aku membatin.

Maman bersedih bukan karena di tinggal oleh sang ayah, tapi merasa kasihan melihat adiknya yang menangis sambil berlari. Rudi tetaplah anak kecil yang belum terbiasa ditinggal oleh orang tuanya. Tapi sang abang bersikap lebih dewasa dari umurnya yang baru genap 8 tahun. Begitulah kehidupan anak-anak di tapal batas ini, keadaan memaksa mereka untuk bisa mandiri.

Shalipp S. Geolfano

Guru Konsultan SGI-DD penempatan Sebatik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar