Hari sudah semakin sore, matahari
yang jingga pun mulai terbenam di negeri seberang. Kegelapan mulai menyusup,
menutupi pepohonan sawit dan pisang di Sekolah Tapal Batas (STB).
Sudah sesore ini, Rudi (siswa
PAUD) dan Maman (siswa kelas I MI), dua orang bersaudara yang sama-sama sekolah
di STB belumlah datang. Mestinya ayahnya sudah mengantar mereka berdua semenjak
ahad sore atau pagi tadi. Senin sampai sabtu Maman dan Rudi tinggal di STB
karena rumah mereka yang sangat jauh. Butuh berjam-jam menggunakan motor untuk
bisa samoai sekolah.
Pelajaran di hari senin pun
mereka tak ikuti. Ummi (sebutan untuk guru di STB) mulai merasa risau. Tak lama
berselang saat aku juga mulai merisaukan mereka, tiba-tiba mereka turun dari
motor ayahnya. Tak banyak kata yang diucapkan sang ayah kecuali menjawab
beberapa pertanyaan dari Ummi Suraidah perihal perlengkapan sekolah Maman dan
Rudi. Maman dan Rudi pun masih terlihat malu-malu. Ekspresi mereka begitu jauh
berbeda di banding saat pertama aku berkenalann di malam pertama aku tiba.
Setelah menjawab pertanyaan dari
ummi, ayah mereka pun pulang tanpa ada kata-kata. Rudi si bungsu menangis kuat
karena tak mau di tinggal oleh ayahnya. Berlari mengerjar motor ayahnya yang laju
menuruni jalan berkerikil. Kami mendengar jelas suara Rudi dari teras STB.
Maman, sang abang juga berlari
menyusul adiknya. Aku pun mengikutinya. Baru kusadari ternyata maman juga ikut
menangis. Hanya saja coba di sembunyikannya di balik helaan napasnya yang
kepayahan agar tak terlihat olehku. Maman tak ingin terlihat cengeng di hadapan
adiknya, aku membatin.
Maman bersedih bukan karena di
tinggal oleh sang ayah, tapi merasa kasihan melihat adiknya yang menangis
sambil berlari. Rudi tetaplah anak kecil yang belum terbiasa ditinggal oleh
orang tuanya. Tapi sang abang bersikap lebih dewasa dari umurnya yang baru
genap 8 tahun. Begitulah kehidupan anak-anak di tapal batas ini, keadaan
memaksa mereka untuk bisa mandiri.
Shalipp S. Geolfano
Guru Konsultan SGI-DD penempatan
Sebatik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar