Senin, 10 Februari 2020
TABUNGAN HAJI YANG BELUM CUKUP
Teringat doa 15 tahun lalu. Tepatnya di tahun 2005. Saat tengah malam membuat adonan roti. "Ya Allah, nanti saya pungen juga ke masjidil haram" katamu sambil membungkus capuran kacang dan gula merah pakai adonan.
"Aamiin" kataku. Tanpa tau bagaimana cara untuk itu bisa terkabul. Untuk makan besok pagi saja masih bergantung pada hasil hasil jualan roti yang kami buat malam ini.
"Saya mau tabung-tabung uangku untuk naik haji" katamu meyakinkan adzam. Padahal sehari hanya membuat 60 - 100 biji roti. Dengan harga 500 rupiah, jika jualan habis akan terkumpul Rp 50.000. Belum dipotong buat modal lagi dan uang makan 3 orang anak. Kapan tabungan itu cukup?
Belum lagi saat tiba bayar sekolah, tabungan haji itu harus di ambil. Kadang tabungan haji pun tak cukup untuk bayar sekolah. Tabungan itu tak akan pernah cukup buat haji. Tapi doa itu selalu terucap tiap malam. "Ya Allah, saya pengen juga nanti pergi haji ke mekah". Saya sampai hafal kapan doa itu akan di ucap. Saat mulai kelelahan membuat adonan, doa itulah yang selalu kau ulang-ulang.
Sampai hari ini pun tabungan itu tidaklah pernah cukup. Tapi Allah menunjukan kuasa-Nya, engkau kini bisa ke Mekah dengan jalan tak di sangka-sangka.
SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH UMROH MAMA. TERIMAKASIH UNTUK PELAJARAN HIDUP YANG SELALU MAMA CONTOHKAN
Langganan:
Postingan (Atom)